Persatuan pedagang terbesar di Kanada boikot  Israel

Betlehem, SPNA – Organisasi serikat terbesar di Kanada, Unifor yang memiliki 310 anggota dalam Konferensi tahunan di Manitoba,  (Senin (04/09/2017) mendeklarasikan pemboikotan terhadap Israel.

BY 4adminEdited Tue,05 Sep 2017,10:09 AM

Betlehem, SPNA – Organisasi serikat terbesar di Kanada, Unifor yang memiliki 310 anggota dalam Konferensi tahunan di Manitoba,  (Senin (04/09/2017) mendeklarasikan pemboikotan terhadap Israel.

Unifor juga menyatakan dukungannya terhadap gerakan boikot Israel internasional (BDS) hingga negara Yahudi itu menghentikan kegiatan pembangunan hunian ilegal diatas tanah warga Palestina.

Unifor juga menentang upaya kriminaliasi atau menghentikan gerakan boikot Israel.

‘’Kami menolak segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Unifor akan menggunakan cara-cara yang dilakukan BDS untuk menekan sektor perekonomian yang menguntungkan Israel serta mendukung upaya  negosiasi Israel - Palestina demi mendirikan negara Palestina dengan teritorial dan kedaulatan yang jelas.’’

Sementara itu Anggota Komisi Nasional Palestina untuk boikot Israel mengapresiasikan keputusan tersebut. Mereka mengatakan bahwa dukungan terhadap pemboikotan Israel adalah bukti nyata gagalnya usaha yang dilakukan Israel untuk menghentikan gerakan boikot Internasional BDS.

Persatuan Unifor adalah salah satu organisasi yang paling banyak mempengaruhi kebijakan politik di Kanada

Disebutkan bahwa organisasi yang paling berperan dalam pemboikotan Israel hingga saat ni masih dipegang oleh BDS. Sebagian organisasi lainnya juga menyatakan dukungan terhadap pemboikotan Israel seperti Persatuan Buruh Afrika Selatan (COSATU), gerakan buruh di Brazil, (CUT), Kongres Buruh Irlandia (ICTU), Kongres buruh Inggris (TUC) serta beberapa organisasi lainnya. (T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Tahan 1000 Mobil Pedagang Gaza di Pelabuhan

Al-Nakhala menunjukkan bahwa pedagang Gaza dipaksa untuk membayar biaya parkir kendaraan tersebut di pelabuhan Israel. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar cukup besar bagi Asosiasi Importir dan ekonomi Jalur Gaza.